Saturday, April 2, 2016

Lokasi-Lokasi Kabupaten Bakasi Yang Jarang Di ketahui

Kabupaten Bekasi adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Kota Cikarang. Kabupaten ini berada tepat di sebelah timur Jakarta, berbatasan dengan Kota Bekasi dan Provinsi DKI Jakarta di barat, Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Karawang di timur, serta Kabupaten Bogor di selatan. Kabupaten Bekasi terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Memiliki luas wilayah 1.484,37 km2 dan penduduknya sekitar 2.630.401 jiwa. kepadatannya mencapai 1.772,07 jiwa/km2. 72% wilayah Kabupaten Bekasi berada pada ketinggian 0-25 meter di atas permukaan air laut. 

Di Kabupaten Bekasi terdapat enam belas aliran sungai besar dengan lebar berkisar antara 3 sampai 80 meter, yaitu sebagai berikut Sungai Citarum, Sungai Bekasi, Sungai Cikarang, Sungai Ciherang, Sungai Belencong, Sungai jambe, Sungai Sadang, Sungai Cikedokan, Sungai Ulu, Sungai Cilemahabang, Sungai Cibeet, Sungai Cipamingkis, Sungai Siluman, Sungai Serengseng, Sungai Sepak dan Sungai Jaeran.

Selain itu, terdapat 13 situ yang tersebar di beberapa kecamatan dengan luas total 3 Ha sampai 40 Ha, yaitu Situ Tegal Abidin, Bojongmangu, Bungur, Ceper, Cipagadungan, Cipalahar, Ciantra, Taman, Burangkeng, Liang Maung, Cibeureum, Cilengsir, dan Binong.

Taman Buaya Indonesia Jaya
Jika kita melintas dari Cikarang kearah Bogor/Jonggol/Cianjur/Karawang/Bandung melalui jalan Cikarang-Cibarusah, maka akan melewati kompleks penangkaran buaya di Serang.
Penangkaran buaya ini dikenal dengan Taman Buaya Indonesia Jaya. Dengan jumlah buaya kurang lebih 500 ekor, Taman Buaya Cikarang merupakan salah satu penangkaran terbesar di Asia bahkan dunia.

Selain sebagai penangkaran buaya, juga sebagai sarana rekreasi alternatif, karena Taman Buaya juga menyediakan tempat untuk rekreasi. Terdapat taman bermain untuk anak, sarana untuk bersantai, panggung hiburan bahkan pada hari-hari tertentu diadakan pertunjukan manusia dan buaya. Jadi, mengapa kita tidak bersantai sejenak sambil melihat-lihat buaya di Taman Buaya Indonesia Jaya.

Rumah Tradisional Saung Ranggon
Saung Ranggon diperkirakan dibangun pada abad-16 oleh Pangeran Rangga, putra Pangeran Jayakarta, yang datang dan kemudian menetap di daerah ini. Saung ini merupakan bagian dari basis perlawanan masyarakat Bekasi terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Bangunan ini diakui oleh masyarakat Bekasi sebagai bangunan tertua di Cikarang Barat, pada khususnya, dan mungkin di seluruh Bekasi. Pada tahun 1821, saung ini ditemukan oleh Raden Abbas. Berlokasi di Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Barat.

Bumi Perkemahan Karang Kitri
Bumi perkemahan karang kitri merupakan obyek wisata perkemahan alam yang memiliki pemandangan indah dan menarik. Dilengkapi oleh fasilitas outbound dan perkemahan yang lengkap. Berlokasi di Karang Mulya, Kecamatan Bojong Manggu.

Gedung Juang 45/Gedung Tinggi
Gedung ini berada pada lingkungan perumahan dan perkantoran. Berada di tepi jalan raya Hasanudin No. 5, Kecamatan Tambun Selatan atau jalan yang menghubungkan Tambun-Bekasi-Jakarta. Jarak Bandung ke Tambun sekitar 95 km, dan Tambun - Bekasi ke arah Barat sekitar 10 km, dapat ditempuh dengan kendaraan umum dari berbagai arah. Secara geografis gedung berada pada koordinat 107 05'.455" BT dan 06 25' 953" LS dan ketinggian 33 m di atas permukaan laut.

Gedung juang 45 merupakan tempat bersejarah yang memiliki nilai-nilai perjuangan. Saat ini gedung juang 45 difungsikan sebagai museum dan perpustakaan pemerintah kota Bekasi. berada di jln. Sultan Hasannudin, Kecamatan Tambun.

Situ Buni
Buni Pasar Emas, Desa Buni Bakti , Kecamatan Babelan. Secara geografis terletak pada UTM : X 725.518.19 Y 9.324.459.91 34 dpl / sekitar Latitude : -6.089307 Longitude : 107.022243 dan ketinggian 23 m Di atas permukaan laut.

Situs Buni merupakan kawasan penemuan benda-benda arkeologi, hasil penelitian di wilayah Kampung Buni Pasar Mas dan Buni Pendayakan menunjukkan adanya temuan berupa tembikar terdiri dari macam-macam bentuk dan ukuran berupa periuk, mangkuk berkaki, kendi dan tempayan. Selain itu ditemukan adanya beliung persegi, artefak logam perunggu dan besi, gelang dari batu dan kaca, perhiasan emas, manik-manik, bandul jala dari terakota dan tulang belulang manusia. Penelitian ini dilakukan oleh Tim Penelitian dari Lembaga Purbakala dan Peninggalan Nasional (LPPN), yaitu tahun 1960 (berupa ekskavasi penyelamatan) dan dilanjutkan secara intesif pada tahun 1964, 1969 dan 1970 LPPN yang dipimpin oleh R.P. Soejono.

Rumah Tuan Tanah Pabayuran
Rumah Tuan Tanah Pebayuran terletak di Jalan Raya Pebayuran, Desa Pebayuran, Kecamatan Pebayuran. Seraca geografis terletak pada 107 17'.091" BT dan 06 12' 913" dan 52 di atas permukaan laut. Dahulu rumah ini sebagai tempat tinggal Tuan Tanah Pebayuran, dan sekarang digunakan sebagai kantor Polisi Sektor (Polsek) Pebayuran/ruang pertemuan. Bangunan ini menurut penuturan para pejuang setempat (Bekasi dan Karawang), di masa perjuangan kemerdekaan digunakan sebagai basis perjuangan rakyat Indonesia terutama dari daerah Bekasi dan Karawang, diperkirakan dibangun tahun 1930. Pada saat Ir. Soekarno diasingkan oleh para pejuang untuk persiapan proklamasi kemerdekaan, dari rumah pengasingan di Rengasdengklok (Karawang) dibawa dan mampir dulu di rumah tersebut dan beliau berkesempatan memberikan arahan dan wejangan kepada para pejuang setempat sebelum ke Jakarta.

(sumber:kaskus)

Related Posts

Lokasi-Lokasi Kabupaten Bakasi Yang Jarang Di ketahui
4/ 5
Oleh