Cikarang, Heboh... itu satu kata yang menggambarkan suasana kemeriahan perayaan festipal Cap Go Meh dikota Cikarang pada senin 22 Februari 2016. Bertempat di klenteng Tek Seng Bio Liem Tay Soe Kong pasar lama Cikarang Utara, di mulai pada puku 18:30 arak arakan Barongsay dan Naga Liong juga Pay Pay mulai berjalan ber awal dari klenteng Tek Seng Bio kemudian mengitari kawasan pasar lama l, Pilar , jalan cagak dan kemudian kembali lagi ke Klenteng dengan diiringi musik khas warga keturunan tiongkok yang tak henti henti sepanjang jalan arak-arakan suara kembang api yang menambah kehebohan suasana arak-arakan tersebut.
(Klenteng Tek Seng Bio Cikarang)
Yang menarik dari perayaan Cap Go Meh ini adalah tidak hanya warga Tionghoa atau penganut Kog Hu Cu saja yang ikut memeriahkannya akan tetapi warga pribumi yang kebnyakan Muslim juga ikut untuk meramaikan perayaan Cap Go Meh, ini merupakan bentuk nyata TOLERANSI beragama di Cikarang khususnya dan Indonesia umumnya, karena banyaknya warga yang datang disekitar Klenteng menyebabkan kawasan pasar lama Cikarang Utara penuh sesak oleh masyarakan Cikarang yang berkumpul disana guna melihat pentunjukan aktratif Barongsai atau pun pesta Kembang api sehingga Polisi pun harus menutup jalur jalan raya yang melintasi kawasaan itu dan mengalihkannya ke jalur lain.
Keberadaan warga Tionghoa di Cikarang sudah ada jauh sebelum kota Cikarang berkembang seperti saat ini terutama di daerah Pasar lama Cikarang utara yang merupakan Pecinannya kota Cikarang, karena kebanyakan yang bejualan di kawasan pasar lama adalah warga Tiongho, mereka pun sudah berbaur dengan penduduk asli hidup berdampingan dan saling menjaga Toleransi. KAMI ADALAH INDONESIA
Keberadaan warga Tionghoa di Cikarang sudah ada jauh sebelum kota Cikarang berkembang seperti saat ini terutama di daerah Pasar lama Cikarang utara yang merupakan Pecinannya kota Cikarang, karena kebanyakan yang bejualan di kawasan pasar lama adalah warga Tiongho, mereka pun sudah berbaur dengan penduduk asli hidup berdampingan dan saling menjaga Toleransi. KAMI ADALAH INDONESIA
Di Indonesia sendiri kebudayaan Tionghoa atau agama Kong Hu Cu baru dapat Pengakuan oleh pemerintah setelah terjadi Reformasi, kita tahu pada masa Orde Baru mereka tidak diberi kebebasa dalam menjalankan kepercayaannya atau mengembangkan kebudayaan dan tradisi.
Baca juga: 5 Tempat yang palin banyak dikunjungi di kota Cikarang
Setelah rezim orde baru Berakhir, Kebebasan beragama di Indonesia mengalami Kemajuan Yang Sangat Berarti. Presiden Indonesia pada waktu itu K.H. Abdurrahman Wahid atau Yang biasa disapa Gus Dur menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 Tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 TENTANG Agama, Kepercayaan, Dan Adat Istiadat Cina. Dalam diktum menimbang, disebutkan bahwa selama Pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 TENTANG Agama, Kepercayaan, Adat Istiadat Cina. Dirasakan oleh Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa sangat membatasi Ruang geraknya menyelenggarakan aktifitas keagamaan, Kepercayaan,dan Adat istiadatnya. Selain itu disebutkan bahwa Penyelenggaraan aktifitas agama, Kepercayaan, Dan adat istiadat pada hakikatnya merupakan Bagian Yang tidak terpisahkan Dari hak Asasi Manusia. Dengan adanya Keppres tersebut, Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 TENTANG Agama, Kepercayaa, Dan Adat Istiadat Cina dicabut Dan Penyelenggaraan aaktifitas keagamaan, Kepercayaan, Dan adat istiadat Cina dilaksanakan Tanpa memerlukan Izin KHUSUS sebagaimana berlangsung sebelumnya. Keputusan Tersebut Berlaku sejak 17 Januari 2000.
PADA Tahun 2001, Presiden K.H. Abdurrahman Wahid menjadikan Tahun Baru Imlek sebagai hari Libur Fakultatif Bagi Etnis tionghoa. Kebijakan tersebut dilanjutkan Oleh Pengganti Gus Dur Presiden Megawati DENGAN menetapkan Imlek sebagai hari Libur nasional through Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2002 TENTANG Tahun Baru Imlek PADA 9 April 2002.
Demekian lah Potret keberagaman yang ada di kota Cikarang sebagai kota yang sedang berkembang menjadi sebuah kota Metropolitan, mendajikan Cikarang sebagai Muara dari berbagai kebudayaan yang dibawa oleh para pendatang yang mnjadikan Cikarang sebagai kota multi Kultur.
HEBOH...!! Perayaan Cap Go Meh Warga Tionghoa Cikarang
4/
5
Oleh
Unknown