Friday, August 5, 2016

Terapi Musik Untuk Penderita Parkinson

Terapi Musik Untuk Penderita Parkinson - Bermain maupun mendengarkan musik bisa membantu memperbaiki kualitas hidup penyandang penyakit Parkinson? Mengapa demikian?

Arief Soemarji, 66 tahun tampak begitu bersemangat di antara penyandang penyakit Parkinson yang lainnya. Tangan Arief berusaha menggetarkan angklung membunyikan nada-nada dari alat music bambu tersebut, senyumnya mengembang mengikuti arahan instruktur nan belia, Aira.

Bagaimana rasanya? Sang instruktur nan belia dan Arief mengaku sama-sama menikmati permainan angklung tersebut. Aira Nampak tidak kesulitan sama sekali dalam memainkan alat musik tersebut. Meski baru menapaki usia 7 tahun, murid kelas 1 Deutch International School ini malah telaten memberi pengarahan bagi Arief. Kondisi sebaliknya yang dialami Arief, yang menderita penyakit Parkinson sejak tiga tahun lalu itu mengaku sulit membunyikan alat music tradional dari Jawa Barat tersebut. “Saya baru pertama kali.”


Memang bagi para penyandang penyakit Parkinson, membunyikan alat musik angklung bukanlah perkara gampang. Tangannya sulit dikontrol untuk menggerakkan benda sesuai yang diinginkan. Jangankan itu, untuk sekedar melangkah atau memutar tubuh, diperlukan upaya keras. Tapi, percayakah, meski sulit dilakukan, manfaat yang diperoleh sangatlah bagus. Begitu menurut ahli saraf, Dr. Rocksy Fransisca, SpS, pada diskusi memperingati Hari Parkinson.

Mengapa menggunakan Musik?

Manusia adalah makhluk bergerak baik bergerak di tempat maupun berpindah tempat, oleh karena itu setiap bentuk penyakit yang mengganggu kemampuan gerak tersebut tentu akan sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitannya. Dibutuhkan multi modalitras terapi dimana tidak hanya terapi medikamentosa (obat) saja yang dibutuhkan oleh seperti penyandang penyakit parkinson akan tetapi juga edukasi (pendidikan), terapi latihan gerak, support group, pengaturan nutrisi, olah kebugaran otak, dan lain-lain.

Musik adalah salah satu terapi yang ditawarkan untuk beberapa penyakit degenerasi otak, termasuk diantaranya yaitu penyakit parkinson. Menurut para pakar saraf beberapapa jenis musik tertentu dapat merangsang produksi neoro transmitter dopamine dan serotin (bahan kimiawi yang diproduksi sel otak) dimana pada parkinson nouro transmitter produksinya berkurang dengan cukup signifikan, meskipun kekurangan tersebut tidak dapat hanya digantikan dengan mendengarkan musik.

Terapi Musik Untuk Penderita Parkinson : Merangsang Gerakan

Musik menurut Dr. Roscky terutama untuk yang jenis ritming sering dipakai untuk membantu penyandang dalam melakukan serangkaian gerakan-gerakan (menari misalnya) sehingga penyandang lebih mudah mengawali suatu gerakan. Pada parkinson sering dijumpai masalah untuk memulai gerakan dimana penyandang seolah-olah ancang-ancang lebih dahulu sebelum bergerak. Nah, ritme dapat merangsang keinginan untuk bergerak dan diwujudkan dalam gerakan yang sebenarnya, ungkap Dr. Roscky. Dengan fokus pada ritmik dan mencoba untuk merasakan alunannya para penyandang dapat berjalan lebih baik dan menghasilkan gerakan-gerakan stimulant dengan lebih baik pula. “Memang tidak mudah dan otomatis. Perlu latihan yang terus-menerus,” katanya.

Keuntungan musik yang lain adalah menciptakan suatu suasana yang santai, nyaman serta memperbaiki mood pada penyandang Penyakit Parkinson. Seperti diketahui, depresi merupakan salah satu gejala non motorik yang paling sering ditemui. Depresi bisa sebagai reaksi dari penyandang terehadap kenyataan akan penyakitnya, maupun karena ada gangguan neotrasmitter di otak yang secara langsung memunculkan depresi.

Musik yang memiliki irama lembut, bermanfaat dalam memperbaiki suasana hati. Musik jenis ini juga mampu membantu mengatasi kesulitan untuk tidur yang kerap dialami oleh para penderita Penyakit Parkinson. Keuntungan lainnya yakni musik bisa membangkitkan kenangan masa lalu para penderita. Ketika masih muda, umumnya seseorang mempunyai musik favorit. Saat didengarkan kembali, musik tersebut akan merangsang otak untuk memanggil kenangan lama. Selain fungsi diatas, Dr. Rocksy juga menambahkan fungsi sosial. Alat musik seperti angklung tidak bisa dimainkan sendirian karena butuh kerjasama. Interaksi dengan sesama penyandang penyakit parkinson akan menghilangkan rasa kesepian yang sering memperburuk keadaan. Meski demikian tidak semua jenis musik bisa dipakai untuk terapi penyakit Parkinson. Musik yang tidak mempunyai ritme yang jelas, justru akan membuat penyandang penyakit Parkinson mengalami stres.

Untuk itu, perlu dipilih jenis musik yang cocok. Keluarga penyandang penyakit Parkinson disarankan membantu mengeksplorasi ragam musik untuk menemkan jenis yang sesuai denga n penderita parkinson. “Beda orang beda selera. Ada yang cocok dengan gamelan, ada yang lebih suka dengan dangdut dan lain-lain,” imbuhnya.

Permohonan Penulis:

Jika anda mendapatkan banyak manfaat dari artikel ini tolong bantu kami share melalui tombol like atau share yang ada di samping atau bawah artikel ini. Pasti teman-teman anda akan merasa senang jika anda berbagi hal bermanfaat, bantuan anda juga sangat berarti bagi kami. Dan jangan lupa untuk selalu mengunjungi blog ini yaitu Cikatang Journey >Cara Merawat

Related Posts

Terapi Musik Untuk Penderita Parkinson
4/ 5
Oleh